Sabtu, 30 April 2016

Bali dalam Bus

0

Bali
Sejuta pura
Sejuta adat dan tradisi
Mari duduk sejenak
Dan dengarkanlah kisahnya
Dari dalam bus,
Dari seorang pemandu wisata

Bali, pulau sejuta pura
Punya kisah yang tak biasa
Tubuh yang dilukis
Dan sabung ayam
yang tak pernah habis
Tradisi pemuda
yang sulit dikikis
Makin lekat,
Dengan sajian tuak hangat

Di Bali,
Ada desa terpencil lagi terisolasi
Diapit bukit kanan dan kiri
Usia di atas 60 thn tak ada lagi
Semua tlah menghadap Ilahi
Dibunuh,
Dagingnya jadi sesaji
dibagi ke tetangga sanak famili
Darahnya jadi tinta kain
Bernilai seni dan mistis yg tinggi

Bali,
Pulau dengan luas 6500 km persegi
Yg wafat tak dikubur dalam Bumi
Namun diabukan dengan kobaran api
Atau dibiarkan
membusuk di bawah pepohonan
Air pemandian mayat
Digunakan utk menanak nasi hangat
Atau di minum oleh karib kerabat

Bali,
Artinya persembahan
Kepada Tuhan
Lewat arca, berupa makanan
Ataupun hasil tanaman

1 jam tentang Bali
Dari dalam bus
Dari seorang pemandu wisata,
Adakah kebenarannya?
Semoga ada umur untuk membuktikannya

Bali-Lombok
30 April 2016
H-37 Ramadhan

Malang-Lombok-Bali

0

Malang-Lombok-Bali
Selama enam hari
Senatiasa singgah setiap 4 jam sekali
Tuk shalat
Istirahat
Makan
Dan mengisi perbekalan

Malang-Lombok-Bali
Dipersiapkan selama 30 hari
Tuk melintasi tiga provinsi
Menjadi rekor perjalanan panjang
Untuk belajar
Berbagi
Dan rekreasi

Malang-Lombok-Bali
Dan semua orang bersiap diri
Membawa bekal dan tas berbagai ukuran
Ada yang besar isi lembaran baju
Adapula yang kecil isi lembaran 50rb

Malang-Lombok-Bali
Jadi analogi
Atas dunia yang fana ini
Dibanding akhirat yang abadi

Hidup sekarang hanya persinggahan
Tuk mengambil sebanyak2 perbekalan
Namun bukan tujuan akhir
Yang menguras akal dan pikir

Sedang kampung akhirat
Pemberhentian terakhir
Akan jadi perjalanan panjang
Namun melenakan
Dan ukuran perbekalan
akan sangat menentukan

Jika yang enam hari
Kita persiapkan selama sebulan
Apatah lagi menghadapi hidup yang abadi?

Banyuwangi-Bali
29 April 2016
H-38 Ramadhan

Jumat, 29 April 2016

Di Malang Aku Bercermin

0

Di suatu pagi
Hari Jumat tgl 29
Menuju kota Malang yg dingin
tak tertahan
Menjemput janji
Anak perantauan
Tuk bertemu di kampus pendidikan

2 tahun bukan waktu yg singkat
Dan cermin yang baik adalah sahabat,
Maka di sini,
Di Malang aku bercermin
Atas tutur, gesture dan tolak ukur
Yang berubah teratur
Namun, adakah itu salah?
Jika adaptasi adalah cara
bagiku mempertahankan diri

Jogja dengan keistimewaannya
Kampus dengan keragamannya
Gerakan dengan dinamikanya
Dan 2 tahun ketidakbersuaan
Cukup menjadi variabel yg signifikan
Atas ketidaksamaan dulu dan sekarang

Maka, di Malang aku bercermin
Bahwa perubahan itu tak terhindarkan
Aku bukan yang dulu lagi
Ada hal yang bertambah
Ada hal yang dikurangi
Itu semua dalam niat perbaiki diri
Maka doakanlah, agar aku istiqomah

Jika Jogja adalah pemberhentian selanjutnya
Sedang cermin terbaik tetaplah kawan setia,
Siapkah anda bercermin kepada saya?

Banyuwangi-Bali
29 April 2016
H-38 Ramadhan


Kamis, 21 April 2016

Muslimah Produktif Membangun Negeri, Indonesia Madani Tak Sekedar Mimpi

0

                Namanya Siti Maryam. Kehadirannya jauh sebelum Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, beserta tokoh-tokoh perjuangan perempuan Indonesia lainnya. Kemuliaannya menjadikan namanya diabadikan dalam sebuah surah dalam Al Qur’an. Bersanding dengan nama-nama surah yang diambil dari para nabi, sekelompok anak muda yang shalih, bahkan keluarganya: surah Yusuf, Ibrahim, Al Kahfi, Muhammad, dan Ali Imran. Beliau adalah sosok wanita yang kelahirannya dinadzarkan untuk Baitul Maqdis. Hingga Allah sampaikan sebuah berita melalui Malaikat Jibril tentang anaknya yang merupakan sebuah anugerah sekaligus ujian baginya. Beliau pun mendapat fitnah atas putranya yang tidak memiliki ayah. Siti Maryam akhirnya harus pergi mengasingkan diri dalam kondisi yang lemah lagi bertambah. Namun dari rahim Siti Maryamlah Allah karuniakan seorang anak yang kelak akan menjadi juru selamat menjelang hari kiamat, Isa bin Maryam. Atas segala kesabaran dan ketaatannya, Allah berikan pujian kepada Maryam sebagaimana yang diabadikan dalam ayat 42 dari surah Ali Imran,

"Dan ingatlah ketika malaikat berkata: Wahai Maryam sesungguhnya Allah telah memilihmu dan mensucikanmu dan memilihmu di atas semua perempuan di alam ini"

                Ialah Siti Maryam, sosok inspirator bagi muslimah seluruh alam. Darinya kita belajar akan pengabdian atas agama dan negara. Sosok ibu shalihah yang melalui didikannya tumbuh dan berkembang Nabi Isa as.  Sosok muslimah yang taat dan sabar menerima ujian dan cobaan yang berat sekalipun. Sosok wanita dengan karya dan prestasi melampaui dunia dan seisinya, tanpa menciderai fitrahnya sebagai wanita. Maka adakah sosok Siti Maryam di masa kini?

                Setiap waktu adalah momentum perubahan dan perbaikan, tak terkecuali momentum hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April. Hari ini menjadi begitu sentimentil bagi para feminis dan pejuang kesetaraan gender, meski semangat itu jelas-jelas bertentangan dengan maksud dan tujuan perjuangan Kartini. Karena seharusnya bagi para muslimah, momentum ini mesti menjadi titik tolak kebangkitan pergerakan muslimah dalam kancah dakwah dan perbaikan negara. Muslimah masa kini dituntut untuk lebih produktif dan cerdas dalam menyikapi berbagai aspek kehidupan beragama dan bernegara. Karena inilah cita-cita sesungguhnya Kartini, membangun intelektualitas wanita dalam rangka mengoptimalkan perannya secara fitrah. Maka jadilah sosok Siti Maryam yang meng-hibah-kan dirinya untuk agama dan negara. Jadilah sosok Siti Aisyah yang memiliki intelektualitas dan karya dalam meriwayatkan hadits. Jadilah sosok  Shafiyyah binti Abdul Muthalib yang dengan sigap mengamankan para wanita dan anak-anak pada perang Khandaq di saat-saat genting. Jadilah sosok Cut Nyak Din, pejuang kemerdekaan dari tanah Aceh. Jadilah sosok Niken Lara Yuwati yang lebih dikenal sebagai Ratu Agung tegal Reja, pemimpin brigade prajurit putri yang berperan besar dalam perang yang nyaris membuat bangkrut VOC pada 1746-1755. Atau menjadi sosok Raden Ajeng Kartini yang melalui tulisannya mampu mengangkat harkat dan martabat wanita Indonesia dari kejumudan pemikiran. Pun tidak mampu, minimal jadilah seorang ibu yang siap melahirkan generasi terbaik bagi bangsa dan negara ini.

Jadilah sosok-sosok muslimah yang produktif, yang melalui tangan kalian, Indonesia Madani menjadi sebuah keniscayaan. Wallahu a’lam.

Yogyakarta, 14 Rajab 1437 H (21 April 2016)
H-46 Ramadhan

From (Kampung) Dero to Hero
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html