Kamis, 21 April 2016

Muslimah Produktif Membangun Negeri, Indonesia Madani Tak Sekedar Mimpi

0

                Namanya Siti Maryam. Kehadirannya jauh sebelum Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, beserta tokoh-tokoh perjuangan perempuan Indonesia lainnya. Kemuliaannya menjadikan namanya diabadikan dalam sebuah surah dalam Al Qur’an. Bersanding dengan nama-nama surah yang diambil dari para nabi, sekelompok anak muda yang shalih, bahkan keluarganya: surah Yusuf, Ibrahim, Al Kahfi, Muhammad, dan Ali Imran. Beliau adalah sosok wanita yang kelahirannya dinadzarkan untuk Baitul Maqdis. Hingga Allah sampaikan sebuah berita melalui Malaikat Jibril tentang anaknya yang merupakan sebuah anugerah sekaligus ujian baginya. Beliau pun mendapat fitnah atas putranya yang tidak memiliki ayah. Siti Maryam akhirnya harus pergi mengasingkan diri dalam kondisi yang lemah lagi bertambah. Namun dari rahim Siti Maryamlah Allah karuniakan seorang anak yang kelak akan menjadi juru selamat menjelang hari kiamat, Isa bin Maryam. Atas segala kesabaran dan ketaatannya, Allah berikan pujian kepada Maryam sebagaimana yang diabadikan dalam ayat 42 dari surah Ali Imran,

"Dan ingatlah ketika malaikat berkata: Wahai Maryam sesungguhnya Allah telah memilihmu dan mensucikanmu dan memilihmu di atas semua perempuan di alam ini"

                Ialah Siti Maryam, sosok inspirator bagi muslimah seluruh alam. Darinya kita belajar akan pengabdian atas agama dan negara. Sosok ibu shalihah yang melalui didikannya tumbuh dan berkembang Nabi Isa as.  Sosok muslimah yang taat dan sabar menerima ujian dan cobaan yang berat sekalipun. Sosok wanita dengan karya dan prestasi melampaui dunia dan seisinya, tanpa menciderai fitrahnya sebagai wanita. Maka adakah sosok Siti Maryam di masa kini?

                Setiap waktu adalah momentum perubahan dan perbaikan, tak terkecuali momentum hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April. Hari ini menjadi begitu sentimentil bagi para feminis dan pejuang kesetaraan gender, meski semangat itu jelas-jelas bertentangan dengan maksud dan tujuan perjuangan Kartini. Karena seharusnya bagi para muslimah, momentum ini mesti menjadi titik tolak kebangkitan pergerakan muslimah dalam kancah dakwah dan perbaikan negara. Muslimah masa kini dituntut untuk lebih produktif dan cerdas dalam menyikapi berbagai aspek kehidupan beragama dan bernegara. Karena inilah cita-cita sesungguhnya Kartini, membangun intelektualitas wanita dalam rangka mengoptimalkan perannya secara fitrah. Maka jadilah sosok Siti Maryam yang meng-hibah-kan dirinya untuk agama dan negara. Jadilah sosok Siti Aisyah yang memiliki intelektualitas dan karya dalam meriwayatkan hadits. Jadilah sosok  Shafiyyah binti Abdul Muthalib yang dengan sigap mengamankan para wanita dan anak-anak pada perang Khandaq di saat-saat genting. Jadilah sosok Cut Nyak Din, pejuang kemerdekaan dari tanah Aceh. Jadilah sosok Niken Lara Yuwati yang lebih dikenal sebagai Ratu Agung tegal Reja, pemimpin brigade prajurit putri yang berperan besar dalam perang yang nyaris membuat bangkrut VOC pada 1746-1755. Atau menjadi sosok Raden Ajeng Kartini yang melalui tulisannya mampu mengangkat harkat dan martabat wanita Indonesia dari kejumudan pemikiran. Pun tidak mampu, minimal jadilah seorang ibu yang siap melahirkan generasi terbaik bagi bangsa dan negara ini.

Jadilah sosok-sosok muslimah yang produktif, yang melalui tangan kalian, Indonesia Madani menjadi sebuah keniscayaan. Wallahu a’lam.

Yogyakarta, 14 Rajab 1437 H (21 April 2016)
H-46 Ramadhan

From (Kampung) Dero to Hero

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html