Jumat, 20 November 2015

Kerja, Pikir dan Doa*

0



*Refleksi Perkuliahan Kesembilan
Rabu, 11 November 2015
Dosen: Prof. Dr. Marsigit, MA

                Dunia ini meliputi yang ada dan yang mungkin ada. Manusia sebagai salah satu komponen di dunia ternyata tidak selamanya termasuk yang ada. Karena eksistensi manusia sendiri dalam dunia sangat ditentukan oleh berbagai hal. Dalam filsafat, yang ada tidak hanya menunjukkan keberadaan secara fisik. Karena hakikat yang ada harus meliputi ada, mengada dan pengada. Mengada adalah
aktivitas untuk mengubah yang mungkin ada menjadi ada sehingga menghasilkan sebuah produk. Sedangkan pengada adalah hasil atau produk dari aktivitas mengada tersebut. Ketika manusia mengada dan pengada maka lengkaplah ia menjadi ada. Sebagai contoh, seorang guru akan dianggap eksistensinya ketika ia menjalankan tugasnya secara profesional, yakni mendidik siswa sesuai dengan tujuan pendidikan. Dari proses mendidik seorang guru akan menghasilkan berbagai macam produk seperti rencana pembelajaran, soal tes, LKS, portofolio dan lain sebagainya. Ketika seorang guru tidak menjalankan tugasnya dengan baik, tidak menghasilkan karya yang bermanfaat, maka ketika itu pula eksistensinya sebagai guru mulai diragukan. Oleh karena itu, sebenar-benar hidup di dunia adalah senantiasa bekerja untuk mengada, menghasilkan pengada, sehingga selalu ada.
                Namun semata-mata bekerja pun ternyata baru separuh dunia. Karena dunia ini tidak hanya bersifat vital (potensial), tetapi juga bersifat fatal (kepasrahan). Bahwa manusia memiliki potensi untuk berikhtiar mencapai tujuan dan cita-cita, tetapi manusia perlu meyakini pula bahwa ada ketentuan Tuhan yang menentukan nasib kita berdasarkan besar usaha kita. Sehingga manusia selain berikhtiar dan bekerja dalam menggapai tujuan, juga perlu berdoa agar Tuhan memberikan ketentuannya yang terbaik dan setimpal dengan kerja-kerjanya. Begitu pula sebaliknya, dari doa-doa yang dipanjatkan kemudian manusia memulai segala aktivitasnya. Sehingga doa-doa tersebut tidak hanya mengambang tanpa ada upaya untuk merealisasikan. Selain itu, manusia juga perlu membangun pikiran yang positif terhadap segala upaya yang telah ia lakukan dengan hasil ketetapan Tuhan. Dengan senantiasa berpikir positif, manusia akan senantiasa bersyukur dan optimis dalam menjalani hidup di dunia. Oleh karena itu, dunia yang lengkap dan utuh adalah dunia yang dibangun oleh kerja, pikir dan doa. Dengan ketiga hal tersebut manusia mengada, menghasilkan pengada, dan membangun dunia sehingga senantiasa memiliki eksistensinya.

Jogjakarta, 20 November 2015
From (Kampung) Dero to Hero

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html