Rabu, 22 Februari 2017

Etika

0

Apa itu etika? Ada yang mengatakan etika itu adalah sikap. Ada yang berpendapat bahwa ia tidak lain adalah nilai-nilai dalam kehidupan. Ada pula yang menganggap etika adalah tentang tata cara. Jadi, apa itu etika? Untuk memperoleh gambaran lebih jelas, mari kita perhatikan dua ilustrasi berikut.
http://media.efpa.eu/images/assets/ethics/ethics_3.jpg

Ilustrasi I
Di negara-negara maju, semua fasilitas publik bekerja secara otomatis. Hal yang sama berlaku pada negara Prancis. Transportasi umum seperti bus dan kereta di negara ini dioperasikan menggunakan teknologi dengan menggunakan sistem self-service alias swalayan, sehingga hampir tidak ditemukan petugas yang berjaga. Meskipun bekerja secara otomatis, ternyata sistem ini masih memberikan celah bagi masyarakat yang ingin berbuat curang dan hal ini diketahui oleh Fulan, seorang mahasiswa asing yang sedang menuntut ilmu di negara modis tersebut. Celah tersebut ia gunakan untuk dapat bepergian menggunakan transportasi publik tanpa harus membayar. Hal ini ia lakukan jika tidak memiliki banyak uang sehingga harus berhemat. Pada akhirnya ia lulus kuliah dan mulai mencari pekerjaan di negara tersebut. Namun apa yang terjadi, semua kantor yang ia datangi menolak lamaran kerjanya. Hal ini membuatnya frustasi dan kesal sehingga membawa permasalahannya tersebut ke departemen ketenagakerjaan di sana. Merasa diperlakukan tidak adil dan rasis, Fulan pun menyampaikan komplain kepada petugas di sana. Petugas tersebut menjelaskan alasan mengapa ia ditolak setiap kali melamar pekerjaan. Ternyata, hal tersebut dikarenakan ia memiliki catatan pernah berbuat curang dalam menggunakan fasilitas pubik sebanyak tiga kali. Namun Fulan tak terima dengan alasan itu, karena menurutnya tiga kali pelanggaran itu tergolong sedikit. Petugas tersebut kembali memberikan penjelasan bahwa meskipun baru tertangkap tiga kali, hal tersebut sangat menjadi pertimbangan bagi setiap perusahaaan karena seseorang yang berani berbuat curang terhadap fasilitas publik sangat mungkin akan berbuat curang dan merugikan perusahaan.

Ilustrasi II
Suatu pagi hari, seorang dosen senior tak sengaja melewati sebuah kelas yang sedang melaksanakan perkuliahan yang diisi oleh seorang dosen junior (baru saja diterima mengajar). Di hari yang sama pada malam yang cukup larut, dosen senior tersebut menelpon dosen junior tersebut. Merasa ada sesuatu yang penting, dosen junior itu pun segera mengangkat teleponnya lantas bertanya mengapa dosen senior tersebut menelponnya di malam yang larut. Dengan setengah berbisik lewat telpon yang ia gunakan, dosen senior itu memberitahukan bahwa materi yang disampaikan oleh dosen junior ketika perkuliahan pagi tadi ada yang keliru sehingga penting untuk diluruskan. Mendengar hal tersebut, dosen junior itu pun merasa heran. “Terimakasih pak. Tapi, jika hanya untuk menegur kesalahan saya, mengapa harus menunggu selarut malam begini?” tanya dosen junior. “Aku khawatir, jika aku menegurmu langsung saat itu pula, engkau akan merasa malu. Kenapa mesti selarut ini, karena aku tidak mau ada yang mengetahui bahwa aku telah menegurmu yang karenanya engkau akan diremehkan oleh orang lain.” ungkap dosen senior.

Apa poin-poin penting yang bisa kita dapatkan dari dua ilustrasi di atas? Bagaimana tentang nilai, sikap dan tatacara yang diungkap pada kedua ilustrasi tersebut? Bagaimana dampaknya terhadap peri kehidupan?

Memang, etika memiliki beberapa istilah yang semakna. Ada yang menggunakan kata adab, moral, susila, sopan santun, akhlak hingga tata krama untuk menyampaikan tentang etika. Semuanya bermuara kepada aturan yang berlaku bagi manusia.

Kita sadar, bahwa kita tidak hidup sendirian. Kita berada dalam sebuah entitas masyarakat yang di dalamnya terdapat beragam latar belakang agama, suku, ras, ide, karakter manusia. Kemajemukan ini merupakan kekayaan sekaligus tantangan bagi suatu bangsa. Oleh karena itu, perlu sebuah tata aturan yang mampu mengharmoniskan keberagaman tersebut. Adalah etika, salah satu dari sekian rule yang berperan penting dalam mewujudkan sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Agar tidak ada manusia yang saling serang, agar tercipta kehidupan yang aman dan tentram.

Jika logika adalah tentang benar dan salah, maka etika berbicara tentang baik dan buruk. Benar dan baik merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam sebuah konsep tentang perbuatan baik (dalam Islam dikenal dengan amal shaleh). Sebuah tindakan tidak cukup hanya bernilai benar. Tetapi, setiap tindakan juga perlu mempertimbangkan baik-buruk dari segi motif, cara, situasi dan semacamnya. Sebagaimana ilustrasi II, menegur bisa jadi merupakan tindakan yang dibenarkan. Namun bayangkan jika teguran itu dilakukan dengan tujuan untuk merendahkan atau mempermalukan seseorang di depan umum. Apatah lagi jika tindakan yang dilakukan semata-mata pembenaran, sebagaimana ilustrasi I. Mungkin mahasiswa itu mengalami kesulitan ekonomi sehingga memutuskan untuk berbuat curang, itupun dilakukan hanya sesekali sehingga tidak akan berdampak signifikan terhadap pemasukan negara. Namun tindakan tersebut tetap saja tidak dapat dibenarkan karena telah menciderai hak warga lainnya.

Dari sekian banyak etika yang ada, ia ada yang bersifat lokal, ada pula yang bersifat universal. Contoh etika yang bersifat lokal adalah memegang kepala. Di Indonesia, memegang kepala seseorang merupakan tindakan yang tidak sopan. Sebaliknya, di jazirah Arab, seseorang menghormati orang lain dengan memegang kepalanya. Begitupula dalam dunia keprofesionalan, ada kode etik yang mesti diindahkan. Kita mengenal ada kode etik wartawan, ada kode etik guru. Dalam dunia bisnis, kita mengenal istilah etika bisnis. Meskipun etika memiliki spektrum yang beragam di berbagai permukaan Bumi dan profesi, sejatinya etika memiliki nilai-nilai yang bersifat universal. Di antaranya adalah seperti rasa malu, sikap jujur dan integritas.

Lalu, kepada siapa saja kita beretika? Sejatinya etika itu berlaku bagi dan untuk apa dan siapa saja. Baik itu kepada sesama manusia, lingkungan, bahkan makhluk lainnya, lebih-lebih beretika kepada Tuhan. Kali ini kita akan mengupas sedikit tentang beretika kepada diri sendiri dan sesama manusia.
Bagaimana cara kita beretika kepada diri kita sendiri? Setidaknya ada dua hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk penghormatan kepada diri kita sendiri, yakni dengan menjaga kesehatan dan menjaga kehormatan/harga diri. Menjaga kesehatan diri merupakan hal yang penting, karena ia adalah aset yang berharga dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini dilakukan dengan menerapkan pola hidup yang sehat, seperti berolahraga secara rutin, mengonsumsi buah dan sayuran, menjaga pola makan dan sebagainya. Kesehatan tidak hanya tentang aspek jasmani, tetapi juga aspek intelektual dan mental. Menjaga keduanya dapat dilakukan dengan senantiasa menuntut ilmu dan bersosialisasi dengan lingkungan. Untuk yang terakhir ini (sosialisasi), penting juga bagi kita untuk menjaga kehormatan diri kita dalam kehidupan sosial. Bagaimana caranya? Dengan menghindari tindakan-tindakan yang membuat harga diri kita jatuh, yakni perilaku yang melanggar sopan santun dan norma susila yang berlaku di masyarakat.

Selain beretika kepada diri sendiri, kita juga perlu memperhatikan cara beretika dengan orang lain, baik kepada orangtua, tetangga, kerabat, teman hingga rekan kerja. Menepati janji, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebh muda, bersikap jujur dan penuh integritas merupakan sekelumit dari sekian banyak etika yang berlaku ketika kita bersosialisasi dengan masyarakat. Namun secara umum, kunci beretika adalah tentang bagaimana kita mengikis sifat dan tindakan buruk kita serta pada saat yang sama, kita tingkatkan sifat dan tindakan yang baik dan bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita.

Demikian, semoga menjadi nasihat bagi saya pribadi dan bermanfaat bagi orang yang tersayang.

Yogyakarta, 22 Februari 2017
Yang masih belajar, 

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html