Kamis, 10 Desember 2015

Sekolah: Zona Cerdas Penuh Integritas

0



Selamat Hari Anti Korupsi…

Tidak ada yang lebih hangat untuk didiskusikan pada momentum kali ini selain pemberantasan korupsi. Dampaknya yang begitu merugikan bangsa dan negara, menjadikan korupsi musuh bersama rakyat Indonesia. Dalam perspektif Islam pun telah jelas bahwa Allah SWT mencela dan memberikan hukuman yang berat bagi pelaku tindakan korupsi (QS. 3: 161 dan 5: 38). Namun dewasa ini, permasalahan korupsi ibarat gunung es. Kasus yang belum terungkap lebih banyak daripada kasus yang muncul ke permukaan. Sehingga gerakan pemberantasan korupsi sangatlah tepat menjadi gerakan darurat nasional dalam rangka menyelamatkan segenap rakyat Indonesia.

Selasa, 08 Desember 2015

Rasulullah sebagai Muslim Negarawan (part 2)

0


A.  Nasionalisme dalam Perspektif Islam
     Nasionalisme berasal dari kata ‘nation’ yang berarti bangsa. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Lazuardi, 1996: 20) dijelaskan bahwa bangsa adalah kesatuan orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Beberapa definisi nasionalisme dari pakar sosial politik antara lain sebagai berikut. 
  1. Rupert Emerson (1960: 95) mendefiniskan nasionalisme sebagai komunitas orang-orang yang merasa bahwa mereka bersatu atas dasar elemen-elemen penting yang mendalam dari warisan bersama dan bahwa mereka memiliki takdir bersama menuju masa depan. 
  2. Ernest Renan (Al Chaidar, 2000: 5) berpendapat bahwa nasionalisme merupakan unsur yang dominan dalam kehidupan sosial politik sekelompok manusia dan telah mendorong terbentuknya suatu bangsa (nation). 
  3. Fahri Hamzah (2010, 96) berpendapat bahwa inti dari nasionalisme adalah penekanan pada wisdom atau kearifan sebagai bangsa yang majemuk, yakni tidak menganggap kelompok lain sebagai orang lain.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka disimpulkan nasionalisme adalah paham kesatuan dan solidaritas dari berbagai elemen yang mengesampingkan perbedaan dalam mewujudkan suatu bangsa.

Selasa, 01 Desember 2015

Rasulullah sebagai Muslim Negarawan* (part 1)

0


Aktualisasi Nilai-Nilai Nasionalisme Rasulullah dalam Konteks Keindonesiaan 


Islam dan nasionalisme merupakan dua kekuatan besar yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Nasionalisme yang muncul pada abad ke-18 menginspirasi bangsa Indonesia melakukan gerakan perlawanan terhadap kekuatan kolonial. Para perjuang kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Muhammad Hatta, Wahid Hasyim, dan lain-lain mengambil paham ini sebagai motivasi perjuangan. Di satu sisi, gerakan Islam pun memiliki peran yang signifikan dalam upaya pembebasan bangsa Indonesia dari imperialisme Eropa. Peranan ini dilakukan oleh para kyai dan ulama pada awal tahun 1900-an melalui pencerdasan anak bangsa. Syarifudin Jurdi (2008:153) menjelaskan bahwa kebangkitan perlawanan terhadap kekuasaan pemerintah kolonial Belanda diawali oleh Sarekat Dagang Islam pada 16 Oktober 1905.

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html