Senin, 14 September 2015

Growing and Sharing

0

                   Suatu pagi hari seorang bapak berangkat ke kantor menaiki angkot. Sepanjang perjalanan ia bersenandung bahagia sambil mengulas senyum. Supir yang sedari memperhatikan pun tidak tahan untuk tidak mengajaknya berbincang hangat, apalagi sang bapak satu-satunya penumpang pagi itu. Singkat cerita, bapak tersebut sampai di tempat tujuan. Setelah turun dari angkot, ia berikan selembar 50ribu sambil berkata, “kembaliannya untuk anda sebagai ucapan terimakasih karena telah mengajak saya berbicara selama perjalanan” tanpa lupa mengulas senyum hangat. Sang supir pun sumringah bukan kepalang. Segera ia pacu angkotnya menyusuri jalan mencari warung makan terdekat. Ternyata sang supir sedari pagi belum sarapan  . Segera saja ketika sampai di warung ia memesan makanan. Sang supir makan dengan lahap sampai pelayan warung pun tersenyum keheranan. Singkat cerita, sang supir telah mengisi tangki perutnya. Segera ia beranjak dan membayar dengan uang 50ribu dari sang bapak sambil berkata “kembaliannya 35ribu saja, lebihannya untuk jajan sekolah anak ibu, makanan tadi enak sekali, hehe”. Lantas sang pelayan warung pun senang. Di saat yang sama anak sang pelayan warung datang untuk pamit berangkat ke sekolah. Sang pelayan warung pun memberikan uang jajan lebih ke anaknya sebagaimana pesan sang supir tadi. Sang anak pun merasa senang. Sepanjang jalan ia berdendang dengan riang. Selama belajar di kelas pun tampak bersemangat. Ketika waktu istirahat tiba, sang anak bergegas pergi ke kantin membeli roti kesukaannya. Tak lupa ia ajak temannya yang ternyata lupa membawa uang jajan. Roti kesukaannya pun dinikmati secara bersama-sama. Singkat cerita, sepulang sekolah anak yang ditraktir pun bercerita kepada bapaknya tentang kebaikan temannya di sekolah. Sehingga bapaknya pun merasa bersyukur meskipun terlupa memberikan uang jajan kepada anaknya. Dan begitu seterusnya.


                Inilah siklus kebaikan. Sesiapa yang berbuat baik maka ketahuilah, ia akan tumbuh dan beranak pinak hingga kelak kebaikan itu akan kembali kepadanya dalam bentuk yang berlipat ganda dan tidak disangka-sangka.  Maka benarlah sabda Nabi SAW, bahwa bersedekah itu tidaklah mengurangi, melainkan menambah. Apakah ia hanya dinilai dari segi materi? Jawabannya adalah tidak. Setiap senyuman yang ikhlas adalah sedekah, setiap pengabdian adalah sedekah, setiap ucapan yang baik adalah sedekah. Begitupun balasannya akan beragam hadir dalam detak detik kehidupan kita. Kebaikan itu akan tumbuh mengangkat derajat kita seiring konsistensi dan komitmen kita untuk terus berbagi kepada sesama, meskipun dalam keterbatasan. Maka jangan takut akan kehilangan, melainkan ia akan diganti oleh Allah SWT dengan yang lebih baik untuk kita baik di dunia ataupun di akhirat.

                Ya, itulah growing and sharing. Dua kata yang dulu sering diucapkan pimpinan sekaligus rekanku dalam dunia pelatihan dan pengembangan karakter. Hari ini aku begitu rasakan legitnya bisa tumbuh dan berkembang dalam nuansa berbagi terhadap sesama. Meski aku sadar, apa yang kuberi belumlah menjadi yang sebaik-baik pemberian. Aku masih perlu belajar lebih banyak lagi. Karena yang ku alami tidak lebih dari seujung kuku hikmah kehidupan yang Dia berikan. Wallahu a’lam bishshawwab

Jogjakarta, pertengahan September 2015
From (Kampung) Dero to Hero

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html