Senin, 14 September 2015

BACALAH, DENGAN NAMA TUHANMU YANG MENCIPTAKAN

1

Sebuah Refleksi Kuliah Perdana Filsafat Ilmu
Rabu, 9 September 2015 pkl 07.30-09.10
Ruang PPG I
Dosen: Prof. Dr. Marsigit, MA

          Sebelum Islam hadir di Jazirah Arab, bangsa padang pasir itu berada dalam kondisi jahiliyah. Gelap, begitu pekat akan kebodohan, jauh dari kebenaran, dan tak memiliki peradaban tapi menyimpan begitu banyak potensi. Begitu kontras dengan kerajaan Romawi dan Persia yang begitu gemerlap. Namun semua itu berubah 180 derajat ketika risalah terakhir diturunkan. Muhammad SAW ditunjuk sebagai penutup para nabi, membawa sebuah risalah yang final bagi seluruh umat manusia, yakni Islam. Sejak saat itu, bangsa Arab perlahan bangkit dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya peradaban yang terang benderang.
           Ada begitu banyak hikmah di setiap detak detik awal kehadiran Islam. Salah satu di antaranya adalah ayat yang pertama kali turun kepada Muhammad SAW, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan” (QS. Al Alaq: 1). Betapa indah ungkapan ini bagi para insan pendidikan. Bahwa ajaran Islam yang pertama bukanlah menganjurkan umatnya untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tidak pula untuk beribadah sekencang-kencangnya, apalagi bekerja sekeras-kerasnya. Namun, Islam menganjurkan umatnya untuk menjadikan aktivitas membaca sebagai bagian dari kehidupannya. Membaca sebagai sebuah aktivitas, tidaklah hanya sekedar membaca lembaran kertas yang bergores tinta. Namun membaca yang diinginkan-Nya adalah membaca dalam spektrum yang lebih luas. Membaca yang di dalamnya ada aktivitas mengkaji, menelaah, meneliti, menerjemahkan, menganalisa dan memikirkan ciptaan-Nya, kondisi sosial, fenomena alam, tanda-tanda, suasana dan lain sebagainya. Sehingga dengan membaca setiap manusia mengenal Tuhannya, lalu mereka beramal dilandasi oleh kepahaman yang utuh.
          Seperti itulah ketika kita berfilsafat. Ia merupakan proses dalam mendapatkan kebenaran hakiki yang diperoleh dari aktivitas membaca dalam spektrum yang luas serta berkelanjutan. Tanpa dikte, tanpa referensi yang baku tentang apa yang mesti mereka baca. Kecuali satu, bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Karena tak jarang berfilsafat justru membuat kita jauh menyimpang dari kebenaran, bahkan terjerumus dalam lembah kesesatan karena terlupa memasang jangkar keimanan. Maka topanglah diri kita dengan jangkar keimanan yang kokoh agar tidak hanyut dalam samudera pemikiran dan ide. Berfilasafatlah dalam koridor keimanan, agar ketika kita mulai menyimpang dan kehilangan arah, kita tahu ke mana harus kembali mengatur langkah.
        Berfilsafat adalah menerjemahkan berbagai analogi kehidupan. Sebagaimana kisah umat-umat terdahulu adalah sebaik-baik pelajaran bagi masa kini dan akan datang. Maka setiap lintasan-lintasan peristiwa selalu terkandung banyak hikmah yang sayang untuk dilewatkan. Sehingga dengan berfilsafat, semoga kita menjadi lebih bijak dalam mengarungi kehidupan. Berfilsafat adalah membaca dengan niat mengharapkan ridha-Nya berupa kebenaran yang hakiki. Karena sejatinya kebenaran adalah dari Tuhan. Sedangkan, manusia bukanlah apa-apa melainkan berasal dari segumpal darah. Maka berfilsafatnya seorang hamba membuat dirinya semakin dekat dengan-Nya dan kagum dengan kemuliaan-Nya. Berfilsafat adalah membaca menggunakan sarana-sarana  yang telah disediakan-Nya. Ialah qalam yang berupa akal, perasaan, intuisi, dan nurani yang condong akan kebenaran. Sehingga dengan berfilsafat, seseorang yang tidak tahu menjadi tahu, sebelumnya gelap menjadi terang, bodoh menjadi tercerahkan, terkebelakang menjadi memiliki peradaban.
         Mari berfilsafat, mari mencari kebenaran seoptimal yang kita bisa. Mari membaca dengan nama Tuhan yang menciptakan kita. Wallahu a’lam bishshawwab.

Jogjakarta, 10 September 2015
From (Kampung) Dero to Hero

1 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html