Kamis, 29 Oktober 2015

Menggapai Menembus Ruang dan Waktu

0

Refleksi Perkuliahan Ketujuh
Rabu, 28 Oktober 2015
Dosen: Prof. Dr. Marsigit, MA

Suatu ketika Rasulullah SAW bersama beberapa sahabat (termasuk di dalamnya Abdullah bin Amr al Ash) sedang berada dalam majelis di salah satu sudut Masjid Nabawi. Tiba-tiba Rasulullah SAW bersabda, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga.” Tak lama kemudian melintaslah seorang pemuda Anshar yang berpenampilan sederhana, nampak pada wajahnya bekas wudhu, sedang menenteng sandal jepitnya. Pada kesempatan lainnya, Rasulullah SAW kembali bersabda, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga.” Dan pemuda Anshar yang sama pun kemudian melintas di hadapan para sahabat. Begitulah Nabi mengulanginya hingga tiga kali. Akhirnya Abdullah bin Amr al Ash pun mengikuti pemuda tersebut hingga tiba di pondokannya. Kemudian Abdullah bin Amr al Ash meminta ijin agar ia diperkenankan untuk tinggal selama tiga hari di sana. Selama menginap Abdullah bin Amr al Ash mengamati amalan yang kira-kira yang menyebabkan Rasulullah mengatakan bahwa pemuda tersebut adalah penghuni surga. Namun selama itu Abdullah bin Amr al Ash tidak menemukan amalan yang istimewa pada pemuda tersebut. Abdullah pun berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah berkata tentang dirimu sampai tiga kali, ‘Akan datang seorang lelaki penghuni surga.’ Aku ingin memperhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku dapat mencapai mencapai kedudukanmu.” Pemuda itu pun menjawab, “Yang aku amalkan tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan. Hanya saja aku senantiasa berusaha untuk tidak menyakiti orang lain, berusaha untuk tidak marah dan senantiasa memaafkan, dan berusaha untuk menjaga tali silaturrahim.”. Kisah ini diriwayatkan oleh Ahmad dan an Nasa’i.
Maha Suci Allah yang telah menciptakan dunia dengan kefanaannya, serta akhirat dengan segala kekekalannya. Dunia yang begitu terbatas dengan ruang dan waktu ternyata tidak menjadikan manusia terhalang untuk dapat hidup merentang dan menembus ruang dan waktu. Sebagaimana hadits ini yang telah hadir di antara kita meski pertama kali muncul ratusan tahun yang lalu di Madinah. Begitupula dengan kandungan hadits di dalamnya. Hadits ini menjelaskan bahwa seorang manusia dapat menembus ruang dan waktu melalui tiga amalan. Bahkan dengan tiga amalan tersebut dapat membawa manusia kepada predikat penghuni surga.
Amalan pertama adalah berusaha tidak menyakiti orang lain, baik kepada bapak, ibu, istri, anak-anak, kerabat, tetangga, orang-orang sekitar, hewan, tanaman, batu dan makhluk Tuhan lainnya. Inilah sebaik-baik etika dalam hidup yang menembus ruang dan waktu, yakni senantiasa bersikap sopan dan santun terhadap ruang dan waktu tersebut. Dengan bersikap sopan dan santun terhadap ruang dan waktu, setiap amalan dan pemikiran manusia pun akan senantiasa bermanfaat dan bernilai ibadah. Untuk dapat bersikap sopan dan santun terhadap ruang dan waktu, maka manusia perlu memahami hakikat ruang dan waktu tersebut. Oleh karena itu senantiasa berpikir secara intensif dan ekstensif dalam menjelaskan dan memahami sesuatu adalah upaya untuk menembus ruang dan waktu.
Amalan kedua adalah berusaha untuk tidak marah dan senatiasa memaafkan. Perkara ini memang bukanlah perkara yang mudah. Hal ini memerlukan keikhlasan hati agar senantiasa bijak dalam menghadapi suatu permasalahan. Karena pikiran dan hati yang diselimuti oleh stigma akan membuat manusia menjadi salah arah dan terperangkap dalam jebakan-jebakan ruang dan waktu. Sehingga manusia menjadi mudah sombong, merasa memiliki, dengki dan iri hati. Mungkin mudah bagi manusia untuk berdiri di malah hari, ruku’ dan sujud di hadapan Allah SWT, namun sulit  bagi manusia untuk menghilangkan rasa marah kepada sesama manusia. Oleh karena itu, hidup harus senantiasa dijalani dengan hati yang ikhlas serta pikiran yang terbebas dari stigma.
Amalan ketiga adalah senantiasa bersilaturrahim. Dengan silaturrahim, manusia saling berinteraksi, saling menerjemahkan dan diterjemahkan, dan saling bersintesis. Sehingga satu sama lain semakin bijak dalam menjalani hidup. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa silaturrahim dapat memperpanjang umur dan menambah rejeki. Sehingga dengan bersilaturrahim, setiap amal dan pemikiran manusia pun menembus ruang dan waktu. Kebermanfaatan manusia pun tidak hanya untuk di sini dan saat ini melainkan berdampak kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Demikianlah ketiga amalan yang dengannya manusia dapat menggapai menembus ruang dan waktu. Yakni dengan senantiasa bersopan santun terhadap ruang dan waktu, berpikir kritis dan berhati ikhlas, serta senantiasa bersilaturrahim untuk saling menerjemahkan dan diterjemahkan. Wallahu a’lam bishshawwab.

Jogjakarta, 29 Oktober 2015
From (Kampung) Dero to Hero

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html