Sabtu, 02 Januari 2016

Rasulullah sebagai Muslim Negarawan (Part 3)

1



Istilah muslim negarawan merupakan sebuah frase yang terdiri dari kata muslim dan negarawan. Muslim berarti orang yang beragama Islam atau orang yang berserah diri kepada Allah SWT. Sedangkan negarawan berarti orang yang berjasa dan berkorban demi bangsa dan negaranya, tanpa memperhatikan latar belakangnya (Amin Sudarsono, 2010: 80). Hal ini dilandasi oleh mentalitas yang merasa memiliki bangsa dan negara, sehingga ia berkontribusi dalam membela dan membangun bangsa dan negaranya. Jadi, muslim negarawan adalah seorang muslim yang memberikan loyalitasnya kepada Allah SWT serta memiliki rasa kebermilikan terhadap bangsa dan negara sehingga segala aktivitasnya ditujukan untuk berkontribusi bagi agama dan negara.

Rasulullah SAW merupakan sosok yang ideal dalam menggambarkan seorang muslim negarawan. Bahkan sebelum kerasulan, beliau telah aktif berkontribusi menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsanya. Salah satunya adalah ketika beliau menyelesaikan perselisihan antara suku-suku quraisy terkati pengembalian Hajar Aswad ke tempat semula (Shafiyyurahman Mubarakfury, 2010: 66).


Selain sebagai seorang rasul, beliau adalah kepala negara Islam pertama yang pusat pemerintahannya di Madinah. Rasulullah SAW tidak hanya tampil sebagai seorang penyeru agama, tetapi juga sebagai pengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. M Syafi’i Antonio (2007: 152) menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sebagai seorang negarawan telah berhasil mempersatukan umat Islam yang terdiri dari kaum Anshar dan Muhajirin dengan berbagai suku dan kelompok yang ada di Madinah melalui semangat saling melindungi dan mendukung satu sama lain. Hal itu tergambar dalam naskah Piagam Madinah yang merupakan kesepakatan di antara kelompok-kelompok yang berada di Madinah. Beberapa poin dari isi Piagam Madinah antara lain sebagai berikut.
  1. Warga umat ini terdiri atas beberapa komunitas kabilah yang saling tolong menolong. 
  2. Setiap komunitas berkewajiban menegakkan keamanan internal
  3. Stabilitas umat adala satu. Satu komunitas berperang, semua ikut berperang.
(Ibnu Hisyam, 2010: 501-504)

Bukti kemampuan Rasulullah dalam membangun semangat nasionalisme dan membendung perepcahan internal juga terlihat ketika Abdullah bin Ubay mulai menggalang manusia untuk memerangi Rasulullah SAW dan para sahabat. Ketika itu beliau bersabda,
"Telah sampai kepadaku berita tentang ancaman orang-orang Quraisy terhadap kalian. Ternyata rencana jahat mereka tidak lebih hebat dari rencana yang kalian inginkan terhadap diri sendiri. Kalian ingin membunuh anak-anak dan saudara-saudara sendiri." (HR. Abu Daud)

Setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah tersebut, mereka yang dikumpulkan oleh Abdullah bin Ubay pun membubarkan dirinya. Syaikh Munir Muhammad al Ghadban (2009: 288) menjelaskan bagaimana Rasulullah SAW memadamkan percika api sebelum berkobar dari kalangan kaum musyrik. Rasulullah SAW menggunakan strategi kebangsaan untuk menghentikan perang tanpa pertempuran. Rasulullah SAW berbicara kepada para pemuja berhala itu dengan bahasa yang dipahami oleh mereka. Beliau menggugah ikatan tanah air, kebangsaan, dan kekeluargaan untuk menggagalkan rencana jahat dari kaum musyrikin. Dengan demikian beliau berhasil menghapus batas-batas perbedaan yang ada dalam masyarakat Madinah melalui sebuah konsep ummah.

Sebagai seorang negarawan, Rasulullah SAW juga memiliki pemikiran untuk menciptakan ketenangan dan keamanan bagi semua warga Madinah tanpa pengecualian. M. Syafi`i Antonio (2008: 156) menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sebagai pemimpin memberikan jaminan bagi kelompok minoritas dengan nyawanya sendiri. Tidak ada perbedaan status hak dan kewajiban seseorang antara Arab dan non Arab, pendatang maupun penduduk asli Madinah. Semua diperlakukan secara sama sebagai warga negara dengan hak dan kewajiban masing-masing.

Nilai-nilai nasionalisme Rasulullah SAW di atas merupakan sebuah teladan yang patut diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam konteks keindonesiaan.

1 komentar:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html